Sholat Dhuha

    Author: smk informatika pesat Genre:
    Rating


    Photobucket




    Mengapa harus sholat dhuha ?

    Pada kajian hadist Arba’in ke-26 bagian utama telah dijelaskan bahwa hadist ini juga menjelaskan fadhilah shalat Dhuha. Yang demikian ini karena salah satu redaksinya menyatakan : “setiap salah seorang diantara kamu memasuki pagi harinya, pada setiap ruas tulangnya ada peluang sedekah : setiap ucapan tasbih
    ( subhanallah ) adalah sedekah, setiap hambalah ( ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan allahu akbar ) adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, semua itu cukup tergantikan dengan dua raka’at dhuha.” ( HR Muslim, hadist no. 720 ). Ha diatas menjelas betapa allah swt adalah Dzat Yang Maha Pemurah, betapa tidak

           1. Kenikmatan Allah kepada manusia sagat banyak dan begitu melimpah, sekiranya manusia diminta penghitungnya, niscaya tidak akan mampu ( QS An-Nahl:18 ), dan semua kenikmatan ini menuntut manusia untuk menyusukurinya, jika menghitung saja tidak mampu, bagaimana memumaikan syukurannya?

          2. Manusia diciptakan memiliki 360 ruas, Bersama 360 ruas ini terdapat berbagai kenikmatan yang juga tidak dapat di hitung. Setiap ruasulang ini memliki tugas untuk bersedekah untuk bersedakah, sebagai rasa syukur kepada allah yang telah menciptakanya dan tugasnya ini mesti ditunaikan manusia pada setiap harinya. Artinya, paling tidak, setiap hari manusia harus bersedakah sebanyak 360 kali atas nama 360 ruas ini. Hal ini tentunya sangat berat dan sulit. Namun, Allah Yang Maha Pengasih dan Pemurah, melalui Rasulullah saw, menjelaskan bahwa tugas bersadakah sebanyak 360 kali itu cukup tergantikan oleh raka’at shalat Dhuha. PENTINGNYA SHALAT DUHA dafinsi Sebagian kita sudah tidak asing lagi dengan sholat sunnah yang satu ini tetapi sering kita melupakan/terlupakan. Hal ini bisa jadi karena kita malas, tak punya waktu mengerjakannya, tidak tahu bagaimana cara melaksanakannya, tak tahu segenap keutamaannya (fadilah) yang tersembunyi didalamnya. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan: “Kekasihku, Rasulullah SAW berwasiat kepadaku mengenai tiga hal : a. agar aku berpuasa sebanyak tiga hari pada setiap bulan, b. melakukan sholat dhuha dua raka’at dan c. melakukan sholat witir sebelum tidur.” (H.R. Bukhari & Muslim). Di hadits yang lain dikatakan bahwa Mu’azah al Adawiyah bertanya kepada Aisyah binti Abu Bakar r.a :” apakah Rasulullah SAW, melakukan sholat dhuha ?” Aisyah menjawab,” Ya, Rasulullah SAW melakukannya sebanyak empat raka’at atau menambahnya sesuai dengan kehendak Allah SWT. (H.R. Muslim,an-Nasa’i, at-Tirmizi, dan Ibnu Majah). Demikianlah hadits-hadits tersebut meneguhkan ihwal kesunnahan sholat dhuha. Status sunnah sholat dhuha di atas tentu saja tidak berangkat dari ruang kosong. Berdasarkan tinjauan agama, paling tidak beragam keutamaanya (fadilah ) yang bisa ditarik: PERTAMA: Sholat dhuha merupakan ekspresi terimakasih kita kepada Allah SWT, atas nikmat sehat bugarnya setiap sendi tubuh kita. menurut Rasulullah SAW, setiap sendi ditubuh kita berjumlah 360 sendi yang setiap harinya harus kita beri sedekah sebagai makanannya. Dan kata Nabi SAW, sholat dhuha adalah makanan sendi-sendi tersebut. “Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) bersedekah untuk setiap sendinya.” Lalu, para sahabat bertanya:” Ya Rasulullah SAW, siapa yang sanggup melakukannya? ” Rasulullah SAW menjelaskan: “Membersihkan kotoran yang ada di masjid atau menyingkirkan sesuatu ( yang dapat mencelakakan orang ) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka sholat dhuha dua raka’at, dapat menggantikannya” (H.R. Ahmad bin Hanbal dan Abu Daud) KEDUA: Sholat dhuha merupakan wahana pengharapan kita akan rahmat dan nikmat Allah sepanjang hari yang akan dilalui, entah itu nikmat fisik maupun materi. Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali kali engkau malas melakukan sholat empat raka’at pada pagi hari, yaitu sholat dhuha, niscaya nanti akan Kucukupi kebutuhanmu hingga sore harinya.” ( H.R. al-Hakim dan at-Tabrani). Lebih dari itu, momen sholat dhuha merupakan saat dimana kita mengisi kembali semangat hidup baru. Kita berharap semoga hari yang akan kita lalui menjadi hari yang lebih baik dari hari kemarin. Disinilah, ruang kita menanam optimisme hidup. Bahwa kita tidak sendiri menjalani hidup. Ada Sang Maha Rahman yang senantiasa akan menemani kita dalam menjalani hidup sehari-hari. KETIGA: Sholat dhuha sebagai pelindung kita untuk menangkal siksa api neraka di Hari Pembalasan (Kiamat) nanti. Hal ini ditegaskan Nabi SAW dalam haditsnya, “Barangsiapa melakukan sholat fajar, kemudian ia tetap duduk ditempat shalatnya sambil berdzikir hingga matahari terbit dan kemudian ia melaksanakan sholat dhuha sebanyak dua raka’at, niscaya Allah SWT, akan mengharamkan api neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya” (H.R.al-Baihaqi) KEEMPAT: Bagi orang yang merutinkan shalat dhuha, niscaya Allah mengganjarnya dengan balasan surga. Rasulullah SAW bersabda, “Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab ad-dhuha ( pintu dhuha ) dan pada hari kiamat nanti ada orang yang memanggil,” Dimana orang yang senantiasa mengerjakan sholat dhuha ? Ini pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah.” (H.R. at-Tabrani). Bila menilik serangkaian fadilah di atas, cukup beralasan, bila Nabi SAW menghimbau umatnya untuk senantiasa membiasakan diri dengan sholat dhuha ini. Kendati demikian, untuk meraih fadilah tersebut, beberapa tata cara pelaksanaannya, kiranya perlu diperhatikan. Wallahu’alam bil shawab.

    Leave a Reply